Ilmu Tertinggi

Sebagaimana yang kita tahu dalam pelajaran agama kita masing-masing, bahwa dalam hal untuk menjadi semakin dekat lagi kepada Tuhan, maka hati kita inilah kuncinya . Bagaimana kondisi hati kita ini akan sangat mempengaruhi kualitas kedekatan kita kepada Sang Pencipta. Bagaimana mungkin kita menjadi semakin dekat lagi kepadaNYA jika hati kita masih dipenuhi oleh emosi negatif semisal: kemarahan, kesombongan, keserakahan, iri dengki dan sebagainya? Padahal apa yang dipandang oleh Tuhan terhadap kita adalah bagaimana sikap atau kondisi hati kita yang sebenarnya.
 Disini anda akan dapat belajar untuk lebih mengenal hati, menstimulasi ketenangan di hati, agar dapat anda manfaatkan untuk membantu anda dalam menikmati keindahan di saat anda sedang berdoa atau beribadah kepada NYA sesuai dengan agama & kepercayaan masing-masing. Anda juga akan dapat belajar bagaimana untuk mulai membuka hati, membersihkan hati dari emosi-emosi negatif agar dapat menjadi semakin tenang dan damai dalam hidup sehari-hari.

Apa Itu Hati Nuranii… ???

Semua orang pernah mendengar tentang hati, tapi sangat jarang yang benar-benar mengenal hati. Padahal hati adalah bagian diri kita, sama seperti kaki, tangan, otak, dan organ-organ tubuh lain. Hati bagi kita manusia memiliki fungsi khusus, yang memungkinkan kita menjalani hidup kita di dunia seperti seharusnya sesuai design Sang Pencipta.

Kita sudah tahu bahwa kaki fungsinya untuk berjalan, tangan untuk memegang, otak untuk berpikir, merancanakan, mengontrol jalannya ‘mesin’ tubuh. Tahukah kita apa fungsi hati?

Hati, kita sudah tahu, adalah pusat dari perasaan kita. Kita merasa, menyadari, mengalami, dengan menggunakan hati. Tapi kalau bicara mengenai perasaan, sesungguhnya hati adalah pusat dari perasaan yang termasuk pada golongan emosi tinggi : rasa indah, tenang, damai, nyaman, bahagia. Sehingga hati adalah kunci dari hubungan sosial dengan sesama dan hubungan spiritual dengan Sang Pencipta, karena rasa yang sejati tercermin dari kualitas hubungan tersebut.



Dengan mengenali hati, kita bisa memberdayakannya, memanfaatkan untuk perbaikan segala aspek kehidupan kita: kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual.

Selama ini kita terbiasa menggunakan otak untuk hampir semua aktivitas, menyelesaikan persoalan, berhubungan antar manusia, menghadapi tantangan dan merespon situasi / kondisi sekitar kita. Inilah yang menjadi sumber stress, ketidakbahagiaan, ketidakpuasan, kekuatiran, kejengkelan, dan hal-hal negatif lainnya, yang berujung pada pencarian kebahagiaan serta kepuasan yang semu dan sesaat. Inilah ciri-ciri saat kita hanya menggunakan otak. Dengan mengutamakan hati daripada otak, hal-hal negatif di atas akan berganti dengan perasaan khas hati yang indah, tenang, damai, nyaman dan bahagia.

Untuk bisa memanfaatkan hati, kita perlu belajar dan berlatih untuk menggunakannya, persis sama seperti kita belajar untuk menggunakan kaki kita untuk merangkak, berdiri, berjalan, berlari, tangan untuk menyentuh, meraba, menggenggam, memegang, menjumput. Kita perlu mengasahnya seperti halnya kita mengasah otak kita, mulai dari TK, SD, SMA, sampai pendidikan lanjutan, dengan mempelajari macam2 ilmu pengetahuan. Jika biasanya kita menyehatkan tubuh dengan olah raga, mencerdaskan otak dengan olah pikir, kita bisa memperkuat hati kita dengan olah rasa.

Hati dan otak adalah 2 piranti kehidupan yang kita peroleh, dimana hati adalah piranti utama untuk kehidupan yang utuh dan berarti.

Menggunakan dan memanfaatkan hati adalah suatu keterampilan, yang dapat kita lakukan kapanpun, dimanapun, untuk macam2 aktivitas kita sehari-hari. Keterampilan ini dapat dipelajari oleh siapapun, tidak memandang usia, laki2/perempuan, agama, suku, dll, karena sangat universal sifatnya dan juga sangat sederhana caranya.

Dengan memanfaatkan hati, kita akan lebih sehat, tenang, produktif, kreatif, hubungan sesama dan terhadap Tuhan lebih baik sehingga keindahan hidup semakin terasa.



Bila dengan mempergunakan hati nuraninya seorang penjahat besar pun langasung akan mengarahkan dirinya kepada Tuhan, tentulah anda semua anda semua yang rajin melakukan amal ibadah akan dapat memperoleh manfaat yang lebih besar lagi.

Ya... Dengan membuka hati lebih baik lagi kita akan memahami rahasia-rahasia yang ada di dalamnya. Saatnya anda menggunakan hati sebagai nahkoda hidup anda

Karena anda ingin membuka hati lebih baik lagi maka andapun perlu untuk tersenyum lebih baik lagi. Dengan tersenyum dominasi otak anda akan berkurang banyak dan anda akan dipersiapkan untuh lebih santai. dengan lebih santai otak akan lebih terkontrol dan tenang. dengan ketenangan itu kita akan menjadi lebih terbuka untuk memahami dan memasrahkan segala sesuatu kapadaNya, mengurai tekanan-tekanan di hati, dan membiatkan hati berperan sebagai nahkoda atas diri kita kepadaNya

 

Hati disini bukanlah organ tubuh fisik kita yaitu hati (liver) atau jantung (heart), melainkan pusat perasaan halus dan kasih karena hatilah kunci hubungan antara seorang manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Saat berlatih dengan Hati, akan sangat membantu apabila anda menyentuh hati, atau tepatnya bagian tengah dada pada ketinggian ketiak. Anda dapat menyentuh dengan satu atau beberapa jari sekaligus tanpa perlu memberi tekanan. Sentuhan lembuh pada hati anda akan membuat hati menjadi aktif.

Mengaktifkan Hati :

Sentuhlah hati ditengah-tengah dada dengan jari-jari tangan
Pejamkan mata agar lebih santai
Santai, dan tersenyum lepaslah kehati. Janganlah memikirkan, membayangkan atau melakukan apapun yang lain
Hati akan menjadi lebih kuat dan terhubung kepada Tuhan, yang terasa sebagai "sesuatu yang mengembang ditengah dada", ringan, tenang, enak atau berbagai rasa lainnya.
Nikmatilah perasaan ini beberapa saat dan berterima kasihlah pada Tuhan dengan penuh rasa syukur.


Santai, Senyum… dan Pasrah
Dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan hati ada tiga hal penting yang harus dilakukan dengan baik, yaitu santai, senyum dan pasrah. Tanpa melakukan ketiga hal itu dengan baik maka kita tidak dapat memperoleh manfaat yang benar dari hati Anda.

Santai

Ada dua hal dari diri kita yang perlu dibuat santai, yaitu otak dan tubuh fisik. Bagaimana dapat melakukan pembukaan hati dengan baik jika fisik tegang dan otak dipenuhi berbagai pikiran. Untuk membuat fisik dan pikiran santai latihan berikut dapat membantu:

Duduklah dengan punggung lurus tanpa memaksa
Tutuplah mata dan tarik nafas dalam tanpa memaksa
Keluarkan lewat mulut dengan pelan sambil berniat mengeluarkan ketegangan diotak dan fisik
Ulangi langkah 2 dan 3 berulang kali sampai merasa santai
Nikmatilah perasaan santai ini.

Senyum

Hati tidak akan terbuka apabila sedang marah-marah atau sedang dipenuhi oleh emosi negatif. Kita harus tersenyum untuk dapat membuka hati anda lebih baik lagi. Dengan tersenyum dominasi otak akan berkurang banyak dan fisik akan lebih santai lagi. Latihan berikut akan membantu anda tersenyum lebih lepas :

Pikirkan perhitungan yang rumit beberapa menit. Misal 9786 x 75643 = ....
Rasakan ada tekanan atau hambatan didalam kepada, khususnya didahi
Tersenyumlah dengan santai dan lepas tanpa memikirkan masalah tadi beberapa lama
Rasakan semua tekanan dan hambatan akan lenyap
Apabila tekanan tidak hilang, hanya ada satu penyebabnya : senyum belum cukup santai dan lepas
Cobalah untuk mengulanginya lagi sampai dapat tersenyum dengan baik dan benar

Pasrah

Pengertian pasrah disini adalah untuk melakukan hal yang berurusan dengan hal-hal non fisik, seperti penyaluran energi, perasaan hati, menghubungkan diri pada Tuhan dsb. Otak dan Fisik tidak memiliki kemampuan mengendalikan hal tersebut. Tetapi Hati memiliki kemampuan mengendalikan hal tersebut. Untuk itu kita memasrahkan kepada hati dan membiarkan hati mengerjakan hal-hal non fisik tersebut. 




Nah... untuk dapat memeperoleh manfaat yang maksimal kita hanya perlu sedikit melakukan latihan....

 source : www.padmajaya.com